Sabtu, 13 November 2010

Sejarah bela diri Baguazhang

Baguazhang adalah seni bela diri Cina yang mengambil prinsip dasar dari buku kuno I Ching. Baguazhang adalah salah satu dari tiga ilmu bela diri Cina yang melatih organ dalam dahulu dengan melatih kekuatan kuda-kuda dan tidak melatih diri dengan kekerasan yang juga disebut Neijia (dua lainnya adalah Xingyi dan Taijiquan) Orang Cina mengenal Taijiquan dengan kekuatan pinggangnya. Xingyi kekuatan tinjunya dan Baguazhang mahsyur dengan langkah kakinya.

Baguazhang sendiri jika diartikan dalam bahasa Indonesia berarti (jurus) Telapak Delapan Penjuru (八 berarti delapan, 卦 berarti penjuru, dan 章 berarti telapak).[6] Seni bela diri ini memusatkan pada bagaimana cara melawan musuh dengan telapak terbuka dan perubahan, berbeda dengan seni bela diri umumnya yang menggunakan tinju dan tenaga yang besar.
Daftar isi
[sembunyikan]

* 1 Sejarah
o 1.1 Aliran Yin
o 1.2 Aliran Cheng
o 1.3 Aliran Liang
o 1.4 Aliran lainnya
* 2 Ciri khas
* 3 Baguazhang di Indonesia
* 4 Lihat pula
* 5 Rujukan

Sejarah

Jurus Baguazhang diciptakan oleh Dong Haichuan (董海川) yang lahir di Wei An, He Bei sekitar tahun 1831.[3][1] Sejak kecil ia berlatih ilmu bela diri lokal dan menjadi salah satu petarung yang disegani.[3] Pada umur 40 tahun ia melakukan perjalanan ke selatan dan menjadi anggota dari sekte Quan Zhen (全镇), bagian dari sekte Tao.[3] Anggota dari Tao sendiri biasa merapal mantra sambil berjalan melingkar untuk ketenangan dan konsentrasi.[3] Karena kehebatannya ia akhirnya ditunjuk sebagai instruktur dan punggawa istana oleh Kaisar saat itu.

Dong Haichuan tadinya menyebut aliran bela dirinya dengan nama Zhuan Zhang (传章) yang berarti telapak yang berbalik atau memutar.[3] Ia kemudian menggabungkannya dengan teori Ba Gua (delapan penjuru) yang ada di buku I Ching[3] Dong Haichuan saat itu hanya menerima murid yang sudah mempunyai dasar ilmu bela diri.[3] Dari situ semua muridnya mengambil teknik dasar Dong Haichuan dan menggabungkannya dengan teknik bela diri yang sudah dikuasai.[3] Ini yang menyebabkan pecahnya liran Baguazhang menjadi beberapa bagian.[3]

Murid-murid Dong Haichuan yang akhirnya menjadi guru adalah Yin Fu (尹福), Cheng Tinghua (程廷华), Song Changrong (宋长荣), Liu Fengchun (刘凤春), Ma Weiqi (马维棋), Liu Baozhen(刘宝珍), Liang Zhenpu (梁振蒲).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang Di OKTRI BLOG

Selamat datang di Blog saya, semoga saja kalian bisa mendapatkan apa yang kalian butuhkan diblog saya ini. Terima kasih Telah Berkunjung Di Blog saya,apabila berkenan silahkan berkomentar dan follow blog saya,mari kita saling berbagi ilmu tentang apa saja...

Sekilas tentang penulis

Nama saya Oktri darmadi,saya seorang Mahsiswa S1 Teknik Informatika Di IBI DARMAJAYA Bandar Lampung.

Oktri